Rabu, 26 Mei 2010

Fenomena Matematika


Awal aku memasuki dunia perkuliahan ( terutama matematika ) aku merasa bahwa hidupku akan menjadi sangat membosankan. aku memiliki sebuah paradigma bahwa rekan - rekanku yang akan menemani aku hingga lulus nanti adalah kutu buku sejati. Aku sudah menyiapkan beribu rencana untuk mengubah diriku untuk menjadi seorang Ricko yang membosankan. Aku sudah siap dengan segala konsekuensi yang mengharuskan membuang semua hobi eksentrikku dan berubah untuk menjadi sang penikmat teorema. Sudah terngiang di benakku bahwa dunia perkuliahan lebih mengekang kita dari dunia kebebasan seperti yang sudah aku alami di masa lalu.

Awal kuliah, aku masih sangat menutup diri untuk mengenal dunia persekitaranku. Dan yang aku dapatkan adalah mereka benar - benar tukang belajar!!! Entah hanya pandangan awal, sedang rajin kuliah, atau memang seperti itu aku juga tak mengerti.

Orang yang aku kenal waktu itu adalah Sandi Setiawan, Agus Fajar Nugroho dan juga Hairul Rozy karena mereka sudah satu kelompok ospek denganku. Yah, mereka juga waktu itu tak jauh beda dengan seperti yang kuharapkan. Lama kelamaan aku juga semakin mengenal dunia kelas dan kakak angkatan. Perlahan tapi pasti cuy..hehe

Setelah aku menjalani sekitar setengah semester, semua menjadi terasa berbalik dengan praduga awalku. Dimulai ketika aku mengenal sosok Arief Wahyu Kurniawan. Sosok seseorang yang telah merubah paradigma tentang dunia perkuliahan anak Matematika. Dia telah membawaku kembali ke dunia kebebasan yang bahkan jauh lebih bebas dari sebelumnya.

Setelah berjalan satu semester aku benar - benar merasa hidup karena semua tidak seperti yang kubayangkan. Mulai dari angkatan atas hingga angkatanku ternyata banyak yang jauh lebih parah...hehe

Tapi itu tidak berarti semuanya bebas. Tetap saja ada yang menjadi penyeimbang alam matematika. Sedikit ironis saja, mereka sebagian besar hanya dimanfaatkan oleh orang - orang bebas. Sedikit menyedihkan tapi itulah hal yang sering terjadi.

Ini hanya sekedar coretan sebagian kisah yang saya alami. Akan ada cerita lanjutan penggalan alur hidupku yang lain.

9 komentar:

mawi wijna mengatakan...

matematika memang aneh, tapi yah mayoritas masih didominasi oleh mereka yang termasuk sisi "alim", dan mungkin banyak yang ingin berespresi tapi ragu-ragu untuk menunjukkan jati dirinya...

anika-p mengatakan...

nah lho...
aku udah mulai buka topeng lho ko...
bandingin aja sama waktu semester 1...
hhaha....

A Ricko Maulidar mengatakan...

@mawi:tapi kug kayaknya mereka yang termasuk sisi "alim" itu kug makin lama makin tak tampak y???entah karena pengaruh sekitar HIMA atau apa aku juga ga tau lhoo..

@dikarat:wah,kamu tu memang ekstrem kug..haha..tunggu aja tulisanku tentang kamu..hoho

anika-p mengatakan...

ekstrim piye?
udah dari dulu kok.. hhaha...

A Ricko Maulidar mengatakan...

wew, dasar bejat...hahahha

Yacob mengatakan...

Hahaha, ricko-ricko... pantesan ae rek....

A Ricko Maulidar mengatakan...

ap e??aq bersih loh...hehehe

anika-p mengatakan...

sapa yg bejat?
haduh2... aku kan tak pernah melibatkan orang lain..
hhaha...

A Ricko Maulidar mengatakan...

wew,tapi mempengaruhi orang lain...hahaha
eh,aq minta filmx lagi dunk..ad yg blm slse q liat tu..

Posting Komentar