Kamis, 27 Mei 2010

Tersisihnya 3 Orang



Dunia Matematika begitu adanya.


Beragam jenis sifat dan kelakuan dari anak matematika. Penuh misteri dan ada juga yang sangat mudah ditebak ruang lingkup geraknya. Sesaat datang dan pergi. Seolah hidup mereka monoton.

Yah,memang sepertinya nama besar Universitas Gadjah Mada ( UGM ) begitu memikat di kalangan siswa yang hendak lulus SMA dan merupakan salah satu pilihan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan mereka. Mungkin merupakan sebuah kebangaan tersendiri ketika mereka menjadi mahasiswa dengan menyandang nama besar UGM.

Ini mungkin terjadi juga di kalangan mahasiswa matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( FMIPA ). Ketika awal perkuliahan, pasti tak sedikit dari mereka yang merasa bangga dirinya bisa diterima di UGM ini. Seolah masa depan cerah, banyak yang berlomba - lomba untuk menjadi yang terbaik. Seolah kehidupan sosial tak penting bagi mereka yang ingin mendapatkan Indeks Prestasi ( IP) tertinggi di angkatannya, bahkan hingga lulus nanti.

Awal aku masuk, aku bertemu dengan trio orang cerdas menurut versiku. Mereka adalah Mathias Mahendra, Zainuddin Nafarin, dan Putra Andika Hermen. Ini terlihat dari bagaimana cara mereka menyelesaikan permasalahan (soal) yang ada di awal kuliah. Pada waktu itu, aku masih belum mendapatkan feel di dunia perkuliahan.

Sedikit mengejutkan saja, di akhir semester satu IP kami pun akhirnya muncul. Sesuai dugaan, Andika mendapatkan IP 3,26. Zai dan Hendra? Saya kurang tahu juga bagaimana dengan mereka tapi menurut kabar IP mereka tak sebagus Andika.

Diawal semester dua, ternyata Zai dan Hendra sudah terlihat jarang masuk kuliah. Terdengar berita angin bahwa mereka berdua mau pindah jurusan. Waktu Ujian Tengah Semester ( UTS ) semester dua, mereka berdua masih terlihat mengikuti ujian.

Ternyata kabar itu benar. Zai mau pindah ke Ilmu Komputer ( Ilkom ) karena memang dulu waktu di awal pilihan pertamanya adalah Ilkom. Hendra ternyata menjatuhkan tujuannya ke Fakultas Ekonomi. Memang sudah terlihat diawal jika dia seorang businessman.

Akhirnya mereka berdua telah resmi menjadi mahasiswa angkatan 2009 di tempat yang mereka inginkan. Berkurang dua sudah penghuni matematika 2008.

Jumlah mahasiswa matematika 2008 yang berjumlah 58 orang kini sudah tereduksi menjadi 55 orang. Loh??? Ternyata Hairul Rozy juga pindah. Hanya ada kabar bahwa dia kembali ke kampung halamannya, tapi tak ada yang tahu alasannya.

Apakah UGM benar - benar "sebesar" namanya?

Entahlah, yang penting mereka tetap bagian dari Matematika 2008 UGM. Semoga saja mereka masih menyimpan jaket kebanggaan itu. Jaket yang memiliki lambang angka "18808".

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Ah yang bener???

A Ricko Maulidar mengatakan...

dilihat dari bahasanya ni kayaknya hendra...jangan geer lho ndra...hehehe

anika-p mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
anika-p mengatakan...

wew,, Zai itu kemaren pilihan pertamanya matematika...
tapi niatnya di ilkom. gitu...

A Ricko Maulidar mengatakan...

yah,sama ajalah pokoknya..hoho

mawi wijna mengatakan...

Berguguran satu demi satu, nanti habis lulus apa ya bekerja sesuai kuliah yg ditekuni? hmmm?

A Ricko Maulidar mengatakan...

patut dipertanyakan...

Posting Komentar